TAK BERJUDUL

Sebelumnya aku pernah melihatnya disebuah ruang kecil dan aku mendengar suaranya menggema menyihir manusia-manusia.
Tak terlintas apapun hingga aku sering melihatnya, namun aku hanya melihatnya seperti air didalam sebuah gelas.

Dan malam itu, ketika waktu tersedak, aku bertemu dengannya dalam ledakan bunga api.
Memburat kata sampai melebur seperti bunga-bunga api yang pecah diangkasa kemudian larut.

Persepsi-persepsi menari menjauhi waktu.
Aku tak tahu apakah dia benar-benar pernah melihatku sebelumnya dan mengikuti angganku?
Benarkah?
Hanya Tuhan yang tahu.....

Sarangan, 12.10.2009
(08:40:09)

Read More......

LELAKI DALAM HUJAN part. 2

Entah kenapa aku jadi teringat lelaki dalam hujan.
Saat badai menari aku memeluk leher dawai erat dibelakangnya, berlindung dari hempasan angin yang menjadi
Sedang rintiknya terus mengguyur, jemarinya memegang ujung mantel agar hujan tak membasahiku dan umbrella terus berputar, berwarna-warni menaiki perbukitan hingga kebibir danau.
Sungguh relung tersenyum dan bergetar dalam nadi.
Sedang bola-bola daging berbaur kuah hangat menyeruak, menusuk seperti garpu dan pucuk-pucuk daun teh kering larut dalam air berbui...
Sungguh aku tekenang,
Aku mengingatmu dalam hujan dan melihatmu dalam lengkung pelangi.
Tatapan matamu seteduh senja memega dan suaramu lakasana gemerisik air kedamaian.
Dimanapun engkau, hujanku takkan pernah berhenti mengguyur kota kecil, hingga membuatnya menjauh dalam indah


Sarangan, 11.10.2009
(20:33:47)

Read More......

Jati


Pepohonan jati meranggas.
Angin membiarkan daun-daunnya kering berguguran.
Berdiri kaku bak tulang manusia, sedang matahari merah berlari dari timur disela-sela pepohonan itu.

Ditepi hutan jati yang meranggas oleh kemarau, terhampar perkuburan tua.
Jauh dari pemukiman dan menyisakan banyak cerita mistik.


Caruban, 25.09.2009

Read More......