Broken heart

Siapa bilang cewek yang senyumnya lebar dan ketawanya bisa sampek cekikikan kayak aku nggak pernah ngerasain yang namanya patah hati?
Sebenarnya aku ragu mau lanjutin tulisan aku ini. Karena pertama, aku malu. Patah hati tuh kayak aib yang nggak perlu diomong-omongin ke semua orang. Yang kedua, gengsi dong masa aku patah hati?! Waduh, apalagi Cuma gara-gara cowok?! Nggak banget dech! 
Tapi setelah aku pikir ulang, kenapa aku mesti ragu aku nulis disini kan niatnya baik, buat berbagi rasa dan pengalaman. Ya siapa tahu aja ceriwisku ini bisa kasih inspirasi buat yang baca (He3X…PD banget yach).
Tahu nggak, aku tuh baru percaya kalau orang patah hati bisa sampek gila. Aku juga nggak bakal heran atau ketawa lagi kalau denger atau baca dikoran yang beritain tentang orang patah hati yang nyaris bunuh diri.
Mungkin bener lebih baik sakit gigi dari pada sakit hati, tapi lebih bener nggak sakit gigi dan nggak sakit hati.(HE3X). Gimana sakitnya nggak bakal bisa di ungkapin dengan kata-kata. Kepala rasanya pusing, berat, hati sakiiiit banget kayak remuk dan nggak berbentuk gitu, mata juga sakit, belum lagi badan tuh rasanya jkayak habis digebukin. Dan kalau disuruh milih, mungkin lebih baik sakit atau badan yang sakit dari pada hati yang teraniaya.
Makan nggak doyan atau ada juga yang pelampiasannya malah makan,tidur nggak nyenyak, trus kalu keinget dikit aja sama yang namanya “kenangan”,….fuih…langsung deh air mata meluber. Hati kayak diiris-iris. 
 Pada saat kita mengalami patah hati, sebenarnya kita juga mengalami goncangan batin yang sangat hebat. Dan goncangan batin ini bisa menimbulkan depresi yang lumayan berat. Apa lagi kalau keadaannya kita sayang banget sama dia. Nah, banyak hal yang dilakuin orang-orang yang lagi patah hati, kayak mencari pelampiasan dengan cara yang kadang tuh aneh dan bisa jadi menyakiti diri sendiri, ngerokok dalam jumlah besar, nggak makan, ketawa-ketawa sendiri, bahkan ada juga yang minum alcohol dan yang bener-bener nggak kuat minum racun serangga (EIT, BUKAN UNTUK DICOBA DI RUMAH LHO YA!)
Dulu waktu SMP aku pernah ketawa ngakak dan heran banget, gara-gara temenku mencoba bunuh diri dengan cara minum pembersih lantai. Alasannya ya karena putuh cinta. Waktu itu aku bertanya-tanya apa bener-bener sehebat itu cinta? 
Dan emang bener nggak ada yang lebih berharga dari sebuah pengalaman kalau kita mengalaminya sendiri. Eit, tapi dalam hal ini aku nggak sampai minum racun serangga lho! Aku Cuma ngerasa down, hancur, tekanan batin dan rasa nya pengen banget tidur dan ketika bangun hati aku udah nggak sakit lagi. Waktu itu aku juga ngomong sama diri aku sendiri kalau lebih baik aku sakit sampai dirawat di RS dari pada sakit hati gini. Aku bener-bener nggak bisa ngapa-ngapain. Nangis dan Cuma nangis. Aku mengurung diri aku dikamar, nggak makan Cuma minum doing, kuat 2 atau 3 hari gitu nggak makan. Aku sendiri heran. 
Tapi aku juga banyak merenung dan aku mencoba mengambil positive nya dari apa yang aku alami ini. Dengan patah hati ini aku ngerasa jauh lebih kuat dari sebelumnya, aku juga ngerasa lebih bersikap dewasa dalam menghadapi masalah, aku bisa lebih luas dalam memandang sesuatu hal. Dan yang buat aku bener-bener bangkit dari keterpurukan adalah :
1. ALLAH
Aku bertanya pada diriku sendiri, kenapa aku? Kenapa aku bisa sehancur ini? Siapa dia? Kenapa aku begitu takut dan nggak rela kehilangan dia? Kenapa aku nggak bisa nerima keadaan kalau ini yang mesti terjadi? Kenapa aku nggak bisa tegar? Ada apa denganku? Apa ada yang salah dengan ku? Dengan iman ku? 
Iya, aku sadar mungkin ada yang salah dengan imanku, hingga aku begitu menginginkannya dan tak rela kehilangan dia.
Ternyata aku telah lupa bahwa manusia hidup karena Allah dan untuk Allah. Aku lupa bahwa cinta sejati dan yang paling agung adalah kepada-NYA. Aku lupa bagaimana tahajudku, bagaimana dhuhaku,bagaimana daudku, bagaimana dzikirku. Aku benar-benar terlena oleh semua. Dan aku merasa begitu malu dan begitu hina karena aku terlalu mencintainya. Seharusnya aku mencintainya karena-MU.
2. Suport penuh dari keluarga dan sahabat
Jangan pernah ragu untuk berbagi dengan sahabat apalagi dengan orang tua. Karena mereka aku bener-bener bisa tersenyum lagi. Dan aku merasa kalau ternyata banyak banget orang yang peduli dan sayang padaku. Mereka mau tersenyum saat aku bahagia dan mereka mau menangis saat aku terluka. Mereka mau menjadi penyangga beban tubuhku saat aku rapuh, agar aku tak terjatuh.

3 komentar:

Assalamu'alaikum ...
Salam kenal.. aku juga pernah yang namanya ditinggalin orang yang saya sayangi dan rasanya sedih sekali, karena dia tidak mungkin kembali karena sudah jadi milik orang lain. Akupun jadi orang yang paling sedih, entah itu namanya patah hait atau apa. Tapi kita harus yakin akan 1 hal, bahwa semua kejadian yang menimpa kita adalah ujian dari Allah dan kita serahkan saja hanya kepada Allah semata.

yups...kamu bener banget. Ketika Tuhan mengambil sesuatu yang kita anggap berharga dan kita dapat merelakannya, tentu Tuhan akan menggantinya dengan yang jauh lebih baik dan tentunya pas buat kita, karena Tuhan tidak memberi apa yang kita minta, tapi memberi apa yang kita butuhkan =) thanks 4 u comment

yups...kamu bener banget. Ketika Tuhan mengambil sesuatu yang kita anggap berharga dan kita dapat merelakannya, tentu Tuhan akan menggantinya dengan yang jauh lebih baik dan tentunya pas buat kita, karena Tuhan tidak memberi apa yang kita minta, tapi memberi apa yang kita butuhkan =) thanks 4 u comment